Cah Ndeso Turun Gunung

Cah Ndeso Turun Gunung

Cerita waktu kuliah ternyata mengasyikkan, terasa jiwa muda kembali sebagai cah ndeso turun gunung.  Saya merasa sangat beruntung bisa kuliah, padahal saya  hidup dipelosok kehidupan orang tua juga pas-pasan, uang sangu juga sering kurang. Waktu itu pada jaman saya tahun 1992 dari kampung masih jarang anak-anak kampung yang melanjutkan kuliah. Sekolah jaman dulu jauh berbeda dengan jaman sekarang, sungguh sangat terkesan tiap berangkat membawa bekal beras, terkadang juga ketela. Kalau waktu tiba bayar semesteran terkadang orangtua hutang sana sini bahkan jual-jual  barang, kasiahan juga lihat orang tua. Pernah bilang sama orang tua, kira-kira  berat saya berhenti kuliah saja. Ternyata orang tua tetap semangat, orang tua  bilang “ kowe ora usah ngurusi biaya, sing penting belajar wae. Urusan biaya wong tuo sing mikir”. Sungguh saya sangat berterimakasih kepada kedua orang tuaku, juga orang-orang yang sudah memudahkan urusannya.

Cah Ndeso Turun Gunung
Foto : Abdul Rohman

Kembali lagi kecerita kuliah cah ndeso turun gunung. Pada awal-awal perkuliahan terasa sangat berat. Pada jaman itu setiap awal masuk kuliah selalu ada yang namanya OSPEK(Orientasi Mahasiswa dan Pengenalan Kampus). Kegiatan ini dilakukan oleh senior-senior mahasiswa. Kegiatan ini ada istilah balas dendam turun temurun yang sudah berjalan lama. Aturan buat mahasiswa rambut gundul, sedangkan buat mahasiswi rambut dikucir kecil-kecil dengan tali rafia. Tidak boleh bawa tas, semua bekal dimasukkan karung gandum segitiga. Tiap hari selalu ada tugas yang aneh-aneh bahkan selalu mencari-cari kesalahan, hampir tiap hari kena hukuman dan sangsi, lama-lama jadi terbiasa dan ingin dapat sangsi. Suatu hari ada tugas bawa air putih masukkan botol, tapi botol tersebut sengaja saya isi dengan sprite. Tiba saatnya pagi-pagi cek bekal karena senior kurang jeli maka lolos juga dari pengecekan, karena dari awal berharap dapat sangsi, saya sengaja caper(cari perhatian). Waktu mau minum sengaja kocok-kocok  botol, pas buka botol air sprite langsung muncrat, maka dah pasti kena sangsi.

Sempat berfikir, ternyata sangat berat jadi mahasiswa. “Kira-kira kuat gak ya” setelah lewat satu bulan suasana jadi lain. Senior yang tadinya galak-galak berubah 180% sekarang jadi ramah juga baik. Kuliah terasa mengasyikkan, dosen menyampaikan materi dengan santai, mahasiswa tak harus mencatat bahkan boleh mendebat dosen. Banyak teman dari berbagai penjuru. Senangnya jadi mahasiswa.

Mahasiswa sudah dianggap dewasa, dalam penampilan tak banyak aturan, pake kaos dan celana jin juga tak masalah yang penting sopan. Karena waktu awal masuk rambut gundul, bertahun-tahun sengaja gak potong rambut. Senang banget punya rambut panjang, makin tambah pedhe saja jadi mahasiswa.

Hari-hari terasa menyenangkan, punya banyak teman dengan banyak tingkah. Ada juga mahasiswi berlagak model, tiap hari ganti busana terkini. Sedang saya hanyalah orang desa yang pas-pasan, kuliah pake celana jean bolong, terkadang seminggu gak dicuci. Ternyata ada yang lain mahasiswa yang cuek, rambut gimbal dan pake celana jean bolong. Sungguh benar-benar bebas kreasi.

Tak terasa kuliah dah berjalan 3 tahun, kebetulan saya kumpul dengan anak-anak berjiwa seni. Selain ikut teater saya juga senang kegiatan naik gunung. Hampir gunung di Jawa tengah sudah pernah kepuncak, bahkan gunung Rinjani yang terletak di Lombok juga pernah sampai puncak. Gunung rinjani terkenal dengan segoro anak, sungguh sangat indah.

Abdul Rohman
Foto : Abdul Rohman pendakian gunung Merbabu

Demikian sedikit cerita dari anak gunung, mudah-mudahan bisa menginspirasi.

 

Penulis : Abdul Rohman | Alumni MI Dluwak tahun 1986

Baca juga artikel lain disini

MI Dluwak Unggul dalam Prestasi

MI Dluwak Unggul dalam Prestasi

MI NU 22 Al Islam Jati ternyata tidak hanya unggul dalam kuantitas baik dari segi tenaga kependidikan, sarana prasarana dan lain sebagainya. Namun MI NU 22 Al Islam Jati atau yang sering disebut MI Dluwak unggul dalam prestasi.

Prestasi yang pernah diraih oleh MI NU 22 Al Jati tidak hanya diraih oleh para siswa, namun beberapa prestasi penting juga diraih oleh tenaga pendidik.

Sebagai salah satu contoh pada tahun 2022 , salah seorang guru yaitu bapak Ali Mustajab menjadi juara 1 lomba “Inovasi Layanan Digital” dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 76 yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Kendal. dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang diraih oleh MI NU 22 Al Islam Jati sebelumnya.

juara 1 lomba hab

Pada bulan oktober tahun 2022, salah satu peserta didik atas nama Dian Nofita Anggraini juga meraih prestasi yang sangat membanggakan sebagai Juara I Lomba Catur dalam rangka PORSEMA tingkat kabupaten Kendal dan berhak untuk mewakili kabupaten Kendal menuju tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2023. Untuk itu mohon do’a restunya mudah mudahan ananda Dian Nofita Anggraini bisa meraih prestasi yang diharapkan

juara catur novita

Masih banyak lagi prestasi-prestasi yang diraih oleh pendidik maupun siswa dalam kurun waktu satu tahun terahir ini, diantaranya :

Kategori Pendidik :

  1. Juara 1 lomba bulu tangkis ganda campuran PERGUNU Kecamatan Plantungan
  2. Juara 2 lomba bulu tangkis ganda putra PERGUNU Kecamatan Plantungan

Kategori Siswa :

  1. Juara 1 lomba pencak silat wirakola PORSEMA Kecamatan Plantungan
  2. Juara 1 lomba bulu tangkis putri PORSEMA Kecamatan Plantungan
  3. Juara 1 senam Nahdlatul Ulama’ PORSEMA Kecamatan Plantungan
  4. Juara 2 lomba puisi religi putra PORSEMA Kecamatan Plantungan
  5. Juara 2 lomba lari sprint putra PORSEMA Kecamatan Plantungan
  6. Juara 2 lomba pidato bahasa jawa PORSEMA Kecamatan Plantungan
  7. Juara 2 lomba karaoke qosidah putri PORSEMA Kecamatan Plantungan
  8. Juara 3 lomba kaligrafi PORSEMA Kecamatan Plantungan
  9. Juara 3 lomba takraw PORSEMA Kecamatan Plantungan
  10. Juara harapan 1 lomba marching band dalam rangka Hari Santri Nasional Kecamatan Plantungan

Demikian tulisan ini saya sajikan, semoga menjadi motivasi kepada semua guru maupun siswa untuk menjadi generasi MI Dluwak Unggul dalam Prestasi seuai dengan slogan MI Dluwak yaitu disiplin, loyal, unggul, wawasan lingkungan, akhlakul karimah dan kreatif

 

Abdul Rohman

Penulis : Abdul Rohman, S.Ag.M.Pd | Guru MI Dluwak

Baca juga artikel lainnya disini

KENANGAN DI MI NU 22 AL ISLAM JATI

KENANGAN DI MI NU 22 AL ISLAM JATI

Kenangan di MI NU 22 Al Islam Jati.
Yaa, sebuah gedung Sekolah tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang terletak di Dusun Dluwak Desa Jati Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Kendal.
Sedikit kubagikan cerita ku,
Aku lulus di tahun 2011.

kala itu kelasku diisi oleh 9 anak, eist jangan salah, biarpun cuma 9 anak tapi rame’nya bukan maen.. mungkin jika lomba rusuh ataupun rame antar kelas pasti kelasku yang menang..

Oh iya dari ke 9 anak itu kami terdiri dari 4 perempuan dan 5 laki laki.

Dari ke 8 temanku itu yang paling berkesan adalah Wawan, dia itu termasuk orang yang unik, dari segi candaannya, gaya bicaranya, dan yang paling teringat dikepala adalah postur tubuhnya.

Ya mungkin bisa kalian lihat gambar di atas, bagaimana postur tubuhnya? Yaa posturnya yang menjulang tinggi di umur yang terbilang masih kecil, bahkan para Bapak Ibu Guru pun terlampui tinggi nya.

Kami berlima kala itu sempat membuat Geng sekolah, haha yaa pada masa itu memang nama geng/ gangster sedang trend, jadi kami sok sok an jadi geng di sekolah kala itu.

Setelah geng dirasa sudah tak nge trend lagi kami pindah ke aliran Band, hahaha ingin tertawa rasanya jika mengingat itu.

Waktu itu band kami diberi nama Slayer Band, setiap hari kami selalu rusuh, mengepak epak meja, sambil nyanyi nyanyi tidak jelas didalam kelas.

Yang masih teringat di kepala ku, waktu itu kami sering sekali meng cover lagu Yolanda lagu dari kangen Band, maklum lah waktu itu memang era masa keemasan mereka. Kami cover lagu itu namun seiring kali lirik nya diubah menjadi candaan-candaan.

Tapi jangan Salah sangka, biarpun kami bandel, selalu bergurau, Namun Bapak Ibu guru selalu sabar dalam menghadapi sikap kami.

Mereka tak kenal lelah dalam mengajar kami, selalu mengingatkan akan hal” yang baik, terutama di bidang akhlaq. Buktinya kami waktu itu Lulus semua dengan hasil ujian nasional yang membanggakan.

Nahh untuk kalian adik adik yang sekarang sedang menimba ilmu di MI NU 22 AL ISLAM JATI semangat yaa belajar nya, jangan seperti kami kala itu, manfaatkanlah setiap hari mu untuk belajar.

Buat bangga lah kedua orang tuamu, Gurumu, dan teman temanmu. Buktikan pada dunia bahwa Kalian murid murid MI NU 22 AL ISLAM JATI bahwa kalian Bisa, kalian cerdas, kalian mampu bersaing dalam hal kebaikan, dan juga dalam prestasi.

Sekian sedikit cerita kenangan ku di MI NU 22 AL ISLAM JATI kali ini, semoga bisa dijadikan motivasi. Eitsss jangan kawatir masih banyak cerita kenangan lainnya lho, Karna di MI NU 22 AL ISLAM JATI kami menyimpan segudang kenangan.

 

Burhani Fasikhul Lisani

Penulis : Burhani Fasikhul Lisani | alumni MI NU 22 Al Islam Jati